Aplikasi Metode Weighted Overlay untuk Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Akibat Tsunami (Studi Kasus: Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah)

  • Faradico Syukron Akbar Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Berlian Anisya Vira Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Luvi Roma Doni Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Herlian Eka Putra Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Annisa Efriyanti Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera
Keywords: Bengkulu, Keterpaparan, Pemetaan, Permukiman, SIG, Tsunami

Abstract

Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan bagian dari Provinsi Bengkulu, Indonesia, yang. Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki luas wilayah 1368.46 km² secara total dan ketinggian hampir kurang dari 500meter. Oleh karena itu memiliki kerentanan untuk terpapar bahaya tsunami. Tingkat keterpaparan tsunami dapat terlihat pada tingkat bahaya (hazard), serta beberapa tempat yang terkena bencana. Selain itu tsunami dapat dikatakan  berbahaya terkait dengan jarak dari garis pantai, ketinggian, wilayah lereng, serta jarak dari sungai. Tingkat keterpaparan tsunami di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah umumnya masuk ke dalam kategori sedang. Proses pemetaan menggunakan beberapa peta tematik dengan menerapkan teknik overlay, metode skoring dan pembobotan hasil. Hal yang didapatkan dari pengamatan menunjukkan bahwa Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki tingkat keterpaparan terhadap tsunami sedang dengan 31.5 km2, kemudian disusul oleh tingkat keterpaparan tinggi dengan luas 18.33 km2, dan juga tingkat keterpaparan rendah dengan luas 3.68 km2. Permukiman di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah yang terpapar tinggi terhadap tsunami cenderung berada di wilayah barat sampai barat laut yang landai, serta dekat dengan garis pantai.

References

Daoed, D., Febriansyah, M. D., & Syukur, M. (2013). Model fisik arah aliran gelombang tsunami di daerah Purus dan Ulak Karang Padang. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 9(2), 20-30.

Fauzi, Y., Suwarsono, S., & Rizal, J. (2012). Penataan Ruang Wilayah Pesisir Berbasis Mitigasi Bencana Sebagai Upaya Meminimalisir Dampak Resiko Bencana Tsunami Bagi Masyarakat Kota Bengkulu. Penelitian Unggulan Universitas Bengkulu.

Faiqoh, I., Gaol, J. L., & Ling, M. M. (2013). Vulnerability Level Map Of Tsunami Disaster In Pangandaran Beach, West Java. International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES), 10 (2).

Hadi, F., & Damayanti, A. (2018, February). Aplikasi Sig Untuk Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Terhadap Tsunami. In Seminar Nasional Geomatika, 2, 317-324

Hidayatullah. S. S., 2015. Pemodelan Tingkat Risiko Bencana Tsunami Pada Permukiman Di Kota Bengkulu Menggunakan Sistem Informasi Geografis, 10 (2), 92-105.

Honesti, L., Majid, M. Z. A., Muchlian, M., & Djali, N. (2014). Assessing Building Vulnerability to Tsunami Hazard in Padang. Jurnal Teknologi (Sciences & Engineering), 69 (6), 5–9.

Jokowinarno, D. (2011). Mitigasi bencana tsunami di wilayah pesisir lampung. Rekayasa: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 15 (1),13-20.

Muzaki, A. A. (2008). Spatial analysis of reef ecosystem based of the marine conservation using cell based modelling method in Seribu Island, DKI Jakarta (in Indonesian. Thesis. Bogor Agricultural University.

Naryanto, H. S. (2003). Mitigasi Kawasan Pantai Selatan Kota Lampung, Propinsi Lampung Terhadap Bencana Tsunami. Jurnal Alami, 8 (2).

Pratama, A., Nugraha, A. L., & Wijaya, A. P. (2014). Pemodelan Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Api Berbasis Data Penginderaan Jauh (Studi Kasus Di Gunung Api Merapi). Jurnal Geodesi Undip, 3 (4), 117-123.

Sabri, L. M. 2014. Penentuan Resiko Dan Kerentanan Tsunami Di Kebumen Dengan Citra Alos. Jurnal Geodesi Undip, 3 (1), 8-9.

Santius, S. H. (2015). Pemodelan Tingkat Risiko Bencana Tsunami Pada Permukiman di Kota Bengkulu Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Permukiman, 10(2), 92-105.

Setyonegoro, W. (2011). Analisis Sumber Gempabumi Pada Proses Deformasi Kerak Bumi Yang Berpotensi Tsunami. Jurnal Meteorologi dan Geofisika BMKG, 12 (1), 21 -32.

Subardjo, P., & Ario, R. (2016). Uji kerawanan terhadap tsunami dengan sistem informasi geografis (SIG) di pesisir Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis, 18 (2).

Supriani, F. (2009). Studi Mitigasi Gempa di Bengkulu dengan Membangun Rumah Tahan Gempa. Inersia, Jurnal Teknik Sipil, 1 (1), 8-15.

Supriharjo, R. D., & Chandra, R. (2013). Mitigasi Bencana Banjir Rob di Jakarta Utara. Jurnal Teknik Pomits. 2 (1).

Adininggar, F. W., Suprayogi, A., & Wijaya, A. P. (2016). Pembuatan Peta Potensi Lahan Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan Menggunakan Metode Weighted Overlay. Jurnal Geodesi Undip, 5 (2).

Published
2020-05-10
How to Cite
Akbar, F. S., Vira, B. A., Doni, L. R., Putra, H. E., & Efriyanti, A. (2020). Aplikasi Metode Weighted Overlay untuk Pemetaan Zona Keterpaparan Permukiman Akibat Tsunami (Studi Kasus: Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah). Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 43-51. https://doi.org/10.23960/jgrs.2020.v1i1.17