Pemetaan Rawan Longsor Daerah Palu Dengan Metode Weight Overlay

  • Intan Pratiwi Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Muhammad Adli Ito Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Muthazhar Al Rasyid Harahap Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
  • Frederic Steven Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia
Keywords: Batuan, Hujan, Lereng, Longsor, Palu, Topografi

Abstract

Topografi yang berbukit dengan tingkat kemiringan yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi terjadinya longsor. Hal ini didukung dengan kondisi alam Kota Palu yang dominan dengan daerah perbukitan yang cukup terjal juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya bencana longsor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan SIG dalam pemetaan tingkat kerawanan terjadinya bencana longsor di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Hasil penelitian menunjukkan curah hujan pada wilayah penelitian didominasi oleh intensitas yang sedang hingga tinggi berada pada kisaran di bawah 700 hingga di atas 2500. Jenis tanah yang mendominasi yaitu jenis batuan kapur dan metamorf Dengan didominasi oleh batuan kapur dan metamorf. Kemudian jenis batuan didominasi oleh batuan berkapur dan metamorf, batuan sedimen serta batuan vulkanik. Berdasarkan peta kemiringan lereng Kota Palu, dibagi 4 klasifikasi kemiringan lereng berdasarkan kemiringannya Sangat Rendah, Rendah, Sedang, dan Tinggi. Hasil dari pemanfaatan SIG ini kita dapat mengetahui bahwa kabupaten Palu memiliki potensi bencana longsor yang cukup tinggi karena Kondisi tanah di Kota Palu yang cenderung tidak memiliki sumber serapan yang baik, sehingga air yang masuk ke dalam tanah tidak dapat menahan dan mengakibatkan erosi pada lapisan tanah yang dilewatinya.

References

Barus, B. (1999). Landslide Hazard Mapping based on GIS Univariate Statistical Classification: Case Study of Ciawi- Puncak-Pacet Regions, West Java. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 2(1).

BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): Jakarta.

Hardianto, A., Winardi, D., Rusdiana, D. D., Putri, A. C. E., Ananda, F., Devitasari, Djarwoatmodjo, F. S., Yustika, F., & Gustav, F. (2020). Pemanfaatan Informasi Spasial Berbasis SIG untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 23-31.

Indrasmono, G. P. (2013). Geographic Information System (GIS) Untuk Deteksi Daerah Rawan Longsor Studi Kasus di Kelurahan Karang Anyar Gunung Semarang. Jurnal GIS Deteksi Rawan Longsor.

Khadiyanto, P. (2008). Gerakan Tanah (Longsoran). Retrieved April 9, 2021,from http://parfikh.blogspot.com/2008/12/gerakan-tanah-longsoran.html

Kurniawan, A. T. (2010). Visualisasi Risiko Bencana di Atas Peta: Studi Kasus: Penyusunan Peta Risiko di Provinsi DI. Yogyakarta. Fakultas Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Matondang, J. P., Kahar, S., & Sasmito, B. (2013). Analisis Zonasi Daerah Rentan Banjir Dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus : Kota Kendal dan Sekitarnya). Jurnal Geodesi Undip, 2(2), 103-113.

Nandi. (2007). Longsor. Bandung: FPIPS-UPI.

Rahman, M. W., Purwanto, M. Y. J., & Suprihatin. (2014). Status Kualitas Air dan Upaya Konservasi Sumberdaya Lahan di DAS Citarum Hulu, Kabupaten Bandung. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 4(1), 24–34.

Susilo, J. (2008). Pengembangan Model SIG Penentuan Kawasan Rawan Longsor Sebagai Masukan Rencana Tata Ruang; Studi Kasus: Kabupaten Tegal. Tesis, Universitas Diponegoro.

Wang, F., Xu, P., Wang, C., Wang, N., & Jiang, N. (2017). Application of a GIS-Based Slope Unit Method for Landslide Susceptibility Mapping along the Longzi River, Southeastern Tibetan Plateau, China. ISPRS International Journal of Geo-Information, 6, 172.

Yasien, N. F., Yustika, F., Permatasari, I. & Sari, M. (2021). Aplikasi Geospasial Untuk Analisis Potensi Bahaya Longsor Menggunakan Metode Weighted Overlay (Studi Kasus Kabupaten Kudus, Jawa Tengah). Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 2(1), 33-40

Zakaria, Z. (2010). Model Starlet, suatu Usulan untuk Mitigasi Bencana Longsor dengan Pendekatan Genetika Wilayah (Studi Kasus: Longsoran Citatah, Padalarang, Jawa). Indonesian Journal on Geoscience, 5(2), 93-112.

Published
2021-11-30
How to Cite
Pratiwi, I., Ito, M. A., Harahap, M. A. R., & Steven, F. (2021). Pemetaan Rawan Longsor Daerah Palu Dengan Metode Weight Overlay. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 2(2), 74-81. https://doi.org/10.23960/jgrs.2021.v2i2.48